Segernya Burbacek yang Hampir Punah




Indonesia adalah negeri dengan seribu pulau dan terdapat beragam suku-suku didalamnya, yang membuat kuliner di Indonesia sangat beraneka ragam. Salah satu kuliner dari sekian banyak kuliner di Indonesia yang saya bahas pada tulisan ini adalah Burbacek.

Burbacek adalah kuliner khas dari Indramayu, Jawa Barat. Burbacek sebenarnanya adalah singkatan dari bubur rumba cecek, yaitu bubur beras putih dicampur udang, rumba atau pecel sambal asam, cecek atau masakan dari kulit sapi yang dicampur parutan kelapa dan sedikit cabe merah itu, rasanya memang menggoda.

Burbacek adalah bubur yang disajikan dengan sayuran rebus seperti kangkung dan taoge yang disiram dengan kuah petis dan sambal asam yang dicampur dengan kikil yang tipis. Burbacek rasanya sangat seger, paling enak kalau makan Burbacek itu diaduk sampai rata, sehingga isi dalam mangkuk berupa bubur beras, rumba dan sambal asamnya serta cecek itu menyatu. Setelah diaduk, bubur disantap dengan sendok pelan-pelan agar dapat menikmati.

Dari segi ekonomi kuliner yang satu ini harganya sangat terjangkau. Harga seporsi Burbacek relatif murah, yakni sekitar Rp 6000. Hal ini membuat pelanggan Burbacek cukup banyak umumnya kaum wanita. 

Namun Burbacek kini sudah sulit di temui, yang salah satunya masih terdapat di daerah Sindang, tepatnya di belakang Kantor Kepala Desa Dermayu, Kecamatan Sindang, Indramayu. Apakah yang menyebabkan hampir punahnya kuliner tradisional Indonesia yang seharusnya mesti kita lestarikan ini, menurut saya mungkin pengaruh globalisasi dengan masukya kuliner-kuliner luar negeri yang sekarang menjadi kegemaran.

Boleh saja suka dengan kuliner luar negeri, akan tetapi alangkah lebih baiknya kita cintai produk dalam negeri, agar seperti Kuliner Burbacek ini dapat di nikmati oleh anak cucu kita. Ayolah kita menjadi bangsa yang mandiri, sudah cukup kita dijajah secara fisik, jangan sampai kita taksadar bahwa kita masih dijajah melalui budaya-budaya, fashion dan yang lainnya. 

Tunjukan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu.       

Referensi : http://poskota.co.id/gaya-hidup/2010/01/16/segernya-burbacek-di-indramayu 

Arti Kata " Lebaran "


lebaran




Assalamu 'alaikum, kawan-kawan muslim dimanapun anda berada, di akhir-akhir bulan Ramadhan ini semoga kita tetap istikhomah menjalankan ibadah puasa dan ibadah-ibadah yang lainnya sampai tuntas. Lebaran tinggal beberapa hari lagi, hari kemenangan sebentar lagi datang, marilah kita mempersiapkan diri untuk menyambutnya.


Lebaran, seringkali kita menyebut, mengucapkan, atau mendengar kata ini, namun apakah kalian tau, atau mengerti arti dari kata tersebut. Lebaran sering diartikan sebagai maaf-maafan, salam-salaman, beli baju baru, dan yang lainnya.

Lebaran sebenarnya yang saya tau dari berbagai sumber referensi adalah selesai dari masa paceklik, dari masa sengsara, dari haus dan laparnya puasa. Jadi lebaran adalah hari dimana kita mendapat kebahagian, mendapat balasan dari pengorbanan selama kita berpuasa, dan kemenangan bagi kita yang melaksanakannya.


Kata-kata yang berkaitan dengan lebaran, di antaranya:

Leburan      : mohon maaf lahir batin yang kita ucapkan sambil berjabat tangan pada saat idul fitri sebenarnya itu meruntuhkan dosa, melebur dosa. (leburan)

Luberan      : pada menjelang idul fitri banyak orang yang bagi-bagi sembako, bagi-bagi rezeki itu berarti kita berlebih, luber kalau di artikan air yang melimpah sehingga keluar dari wadah penampungnya. (luberan)

Laburan     : menjelang idul fitri kita sering bersih-bersih, memperindah rumah-rumah dengan mengecatnya atau dalam bahasa jawa dilabur. (laburan)

Liburan       : kalau menjelang hari raya idul fitri sekolah-sekolah, perusahaan-perusahaan kecuali perusahaan retailer (karna menjelang hari raya pasti ramai pembeli), dan pemerintahan semuanya libur dari segala aktivitasnya. (liburan)


Mudah-mudahan dihari idul fitri nanti kita bisa kembali fitrah, bukan yang sebelum ramadhan kita pemarah kemudian saat ramadhan kita jadi lebih sabar setelah idul fitri kita kembali kefitrahnya jadi pemarah lagi, jangan ya. 

Sekian informasi dari saya, semoga dapat bermanfaat, kurang lebihnya saya mohon maaf, wassalau’alaikum.















Kisah Teladan Cerminan dari Tujuan Puasa

puasa


Tujuan kita berpuasa dapat di pahami dalam surat dibawah ini :

يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa", (Al-Baqarah : 183)

Iya "bertakwa" adalah tujuan kita menjalankan ibadah puasa khususnya pada bulan Ramadhan. Bertakwa dalam pengertian umum yaitu melaksanakan perintah Allah dan menjauhi dari segala yang dilarang Allah, tentang pengertian orang-orang yang bertakwa juga ada pada ayat 2 dan 3 surat Al-Baqarah.Untuk lebih memahami pengertian takwa, mari kita sama-sama simak kisah teladan dari para sahabat Rasulallah berikut ini :

Kisah teladan 1

Saat dalam perjalanan di suatu siang yang terik Abdullah bin Umar bertemu dengan seorang pengembala kambing ditengah padang pasir yang panas dan terpencil. Timbul rasa ingin tahunya, apakah ajaran islam telah sampai ke tengah padang pasir yang sangat terpencil tersebut?.

Setelah mengucapkan salam, Abdullah bin Umar berkata kepada penggembala kambing yang masih bocah itu, "Hai penggembala, aku ingin membeli seekor kambing yang kau gembala ini, bekalku sudah habis."Maaf tuan saya hanyalah seorang budak yang mengembalakan kambing-kambing ini, saya tidak bisa menjualnya, ini bukan milik saya tapi milik majikan saya", jawab pengembala itu dengan santun. "itu sih masalah mudah, begini kau jual seekor saja kambingmu padaku, kambing yang kau jaga inikan sangat banyak, tentu akan sulit bagi tuanmu untuk menghitung jumlahnya, dia pasti tidak tahu," bujuk Abdullah bin Umar dengan serius."Majikan saya memang tidak akan tahu tetapi ada Dzat Mahatahu, yang pasti melihat apa yang kita lakukan, apakah tuan kira Allah tidak ada dan tidak tahu? jawab penggembala itu mantap.

Kisah teladan 2

Imam Hasan dan Imam Husein as dalam kondisi sakit, sementara banyak yang datang untuk menjenguk keduanya. Nabi Muhammad Saw juga datang untuk menjenguk kedua cucunya yang masih kecil.Setelah melihat kondisi keduanya sangat lemah, sementara kedua orang tuanya, Imam Ali dan Sayidah Fathimah as serta Fiddhah begitu mengkhawatirkan keadaan keduanya. Nabi Saw mengusulkan agar kedua orang tuanya bernazar demi keselamatan Imam Hasan dan Husein as. Akhirnya,Imam Ali dan Sayidah Fathimah as bersama pelayannya Fiddhah bernazar untuk berpuasa selama tiga hari berturut-turut demi kesembuhan keduanya.

Keesokan harinya Imam Hasan dan Husein as sembuh dari sakitnya. Imam Ali as kemudian meminjam gandum dan Fiddhah membuat lima potong roti dan ketiganya berpuasa. Ketika tiba waktu berbuka, seorang peminta-minta mengetuk pintu rumah dan meminta makanan. Karena tidak ada makanan lain selain beberapa potong roti di rumah, mereka memberikan roti itu kepada pengemis itu dan hanya berbuka dengan air.

Mereka berpuasa di hari kedua dengan perut kosong. Imam Ali as kembali meminjam gandum untuk dibuat roti lalu berbuka dengannya. Tapi ketika tiba waktu berbuka, giliran seorang anak yatim yang mengetuk rumah dan meminta bantuan. Kali ini juga keluarga Imam Ali as harus merelakan roti untuk berbuka puasa diberikan kepada anak yatim itu.

Hari ketiga mereka berpuasa dalam kondisi perut mereka belum diisi apapun selama dua hari. Kejadian hari pertama dan kedua terulang juga dihari ketiga. Ketika akan berbuka puasa, ada orang lain yang membutuhkan bantuan mengetuk pintu rumah. Setelah mengetahui bahwa orang yang mengetuk pintu itu adalah seorang hamba sahaya yang tertawan oleh pemiliknya yang kaya raya, keluarga Imam Ali as untuk ketiga kalinya harus merelakan roti untuk berbuka puasanya diberikan kepada budak itu.

Kedua kisah diatas merupakan contoh nyata tentang ketakwaan, sudahkah kita seperti itu?, bisakah kita seperti itu?, dan apa mungkinkah kita seperti itu?. Semoga dengan menbaca kisah di atas kita bisa lebih tergugah agar lebih bertakwa sebagai tujuan kita berpuasa.




Otak Kanan vs Otak Kiri

otak

Seseorang yang ‘hebat’ secara akademis, pada umumnya sangat kuat dalam logika, kata, daftar, angka, linieritas, analisis, dan sejenisnya. Menurut Tony Buzan (Use Your Head: 1993): hasil aktivitas otak kiri manusia.

Adapun otak kanan lebih berkaitan menangani irama, imajinasi, warna, angan-angan, kesadaran ruang, gambaran menyeluruh dan dimensi.

Untuk memahami fungsi otak kita, saya coba uraikan sebagai berikut:

  • Otak kanan (KREATIF) Bentuk, Intuisi, Lagu & musik, Warna-warni, Simbol, Gambar, Imajinasi, Menghayal.
  • Otak kiri (ANALITIK) Bahasa verbal, Matematika, Logika, Angka2, Urutan2, Penilaian, Analisis, Linier

Berikut ini tip atau cara mengetahui apakah anda cenderung menggunakan otak kiri atau otak kanan.

Rentangkan kedua tangan anda, kemudian lakukan suatu gerakan hingga kedua tangan seperti dibawah ini:

otak

Coba anda perhatikan berada dimanakah jempol tangan kiri dan tangan kanan anda?
Jika “jempol tangan kiri anda" berada paling atas (dipuncak) maka selamat anda telah bertipe “otak kanan”.
Sebaliknya jika “jempol tangan kanan anda" berada diatas (dipuncak) maka selamat anda telah bertipe “otak kiri”.


PERCOBAAN KONFLIK OTAK KIRI DAN OTAK KANAN

dengan TEST WARNA
otak

Coba anda perhatikan tulisan-tulisan di atas yang menyatakan warna (Kuning, orange, biru, hitam, dan selanjutnya), kemudian sebutkanlah warnanya bukan menyebutkan tulisannya. Otak kanan anda berusaha menyebutkan warnanya, tetapi otak kiri anda tetap membaca tulisannya ! Coba anda praktekkan, pasti anda akan terganggu oleh konflik otak kiri dan otak kanan anda

sumber: milis

5373L41-1 1113L4LU1  P312C0134417  D14745 D417 Y4179 1171, 133121KU7 1171 51F47-51F4717Y4: 
 
Berikut sifat-sifat orang yang dominan otak kiri dan kanan:

Dominan Otak Kiri
Dominan Otak Kanan
Menggunakan logika Menggunakan perasaan
Berorientasi detail Berorientasi secara keseluruhan
Melihat fakta Melihat imajinasi
Kata-kata dan bahasa Simbol dan gambaran
Hari ini dan masa lalu Hari ini dan masa depan
Matematika dan ilmu pengetahuan Filosofi dan religi
Mengetahui Memahami
Mengetahui Mempercayai
Mengakui Mengapresiasi
Mempersepsi urutan/pola Mempersepsi secara spasial/ruang
Mengetahi nama objek Mengetahui kegunaan objek
Berdasar pada realita Berdasar pada fantasi
Menyusun strategi Berdasar pada apa yang terjadi
Praktis Terburu-buru/tidak sabar
Bermain aman Mengambil resiko