Sajak ketuhanan Abdurrahman Mohamad

Abdurrahman Mohamad




Di Ujung Kehendak-Nya

Pada pagi itu
Bunga-bunga dan matahari layu

Semua tertunduk lesu
Tak sempat merangkai tenaga
Menusuk, menyusup di sela-sela doa

Lantunan ayat suci berderai
Membumbung menuju cakrawala
Bocah-bocah hanya berdiri
Dan meneteskan air mata

Air mata yang pecah
Diterpa angin lalu
Hitam menggelayut di hati

Di ujung sejarah, tak bertepi
Sedangkan maut menari
Disini aku menanti, kehendak-Nya

Maret-Mei,2005.



Dzikir Hujan 1

Mendung mencair
Buliran air luruh
Basah sudah tanah

Alam pun berbinar
Hujan dinanti

Turun bersama asma-Nya
Terucap begitu nyata

Rumput pun tertunduk sunyi

2005.

No comments:

Post a Comment